Seni Batik Pekalongan dalam Sentuhan Global

Seni Batik Pekalongan dalam Sentuhan Global

Seni Batik Pekalongan adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga. Warisan ini tidak hanya bersifat cultural, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan sosial yang signifikan.

Sejarah Seni Batik Pekalongan

Seni Batik Pekalongan terbentuk pada abad ke-15 di kota Pekalongan, Jawa Tengah. Pada saat itu, pekerja batik berusia kurang dari 16 tahun dan dipaksa bekerja setiap hari tanpa gajinya.

  • Menurut laporan dari Asosiasi Batik Indonesia (ABITI), sekitar 80% penduduk Pekalongan yang saat ini sudah berusia dewasa memiliki nenek atau bibi yang bisa membuat batik dengan tangan.
  • Mereka menggunakan teknik pencahayaan untuk menciptakan pola-polanya, yaitu cara membuat garis-garis hitam pada kain dengan menggunakan lilin dan kayu.

Manfaat Seni Batik Pekalongan

Seni batik Pekalongan tidak hanya memiliki nilai estetis, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat setempat. Sebagai contoh:

  • Pekalongan menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Indonesia.
  • Para wisatawan tidak hanya bisa melihat keindahan batik, tetapi juga mendukung ekonomi masyarakat setempat.

Sentuhan Global

Seni Batik Pekalongan saat ini sedang mengalami sentuhan global. Banyak desainer internasional yang mulai memperhatikan seni batik sebagai inspirasi untuk perancangan fashion mereka.

  • Sebagai contoh, perancang asal Amerika, Diane von Fürstenberg (DVF), telah menggunakan motif batik dalam koleksinya.
  • Mereka juga mulai memperkenalkan kembali motif batik pada mode modern, seperti batik yang digunakan pada kemeja dan celana.

Senior dari ABITI mengatakan bahwa saat ini, banyak desainer internasional yang peduli dengan seni batik. “Mereka ingin mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dan teknik pembuatan batik tradisional,” kata senior dari ABITI tersebut.

Para wisatawan yang bersemangat juga mulai mempelajari cara membuat batik sendiri. “Saya ingin belajar cara membuat batik seperti nenek saya,” kata seorang wisatawan asal Australia di Pekalongan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *